Cara Meredam Nyeri Haid Bu Bay
“Pak,
ini kenapa gelasnya enggak langsung dicuci?” teriak Bu Bay dari arah dapur.
“Lupa
Bu,” sahut Pak Bay dari ruang kerjanya.
“Ini
daun-daun kering kok ya banyak banget, kan
capek nyapunya!” Bu Bay kembali berteriak dan kali ini Bu Bay tau-tau sudah berada
di taman depan dengan membawa sapu lidi.
Pak
Bay menyadari ada yang aneh dari Bu Bay. Meski Bu Bay kerap mengomel, tetapi
jika dibarengi dengan sikap uring-uringan itu adalah pertanda yang harus
diwaspadai oleh suaminya. Dengan segera Pak Bay melihat tanggalan yang ada di
ponselnya.
“Pantas,”
Pak Bay menganggukkan kepalanya membenarkan firasatnya sendiri.
Ya,
hari itu tepat dipertengahan bulan dan Pak Bay paham betul bahwa itu adalah
siklus datang bulan Bu Bay. Tidak ingin mood
negatif istrinya semakin parah, Pak Bay pun segera bertindak sebagai suami
siaga.
“Sini,
biar Bapak saja yang sapu taman ini. Ibu duduk saja sambil menonton acara
kesukaan Ibu,” ujar Pak Bay yang dengan segera mengambil alih sapu lidi dari
tangan istrinya.
“Ya
sudah, yang bersih ya Pak. Itu yang depan pagar juga disapu. Ibu mau rebahan
saja, perut Ibu rasanya nyeri Pak,” keluh Bu Bay.
“Ibu
istirahat saja, nanti Bapak pijat selesai ini,” ucap Pak Bay.
Benarlah
tindakan cekatan Pak Bay membuat perasaan Bu Bay menjadi lebih tenang.
Ketika
beralih menyapu di depan pagar, Pak Bay segera mengeluarkan ponsel dari dalam
sakunya dan mencari informasi-informasi seputar haid dan cara meredam sakit
yang dirasakan oleh wanita selama siklus haid.
“Jadi
sakit haid terjadi karena ketika dinding rahim berkontraksi ini menekan
pembuluh darah yang mengelilingi rahim sehingga memutus suplai darah dan
oksigen ke rahim. Kondisi ini menyebabkan jaringan rahim memproduksi zat
prostaglandin yaitu zat kimia yang berfungsi merangsang otot rahim berkontraksi
dan membantu pengeluaran darah menstruasi, yang memicu rasa sakit seperti
nyeri,” ucap Pak Bay menyimpulkan hasil bacaannya.
“Pak
Bay, sedang apa?” sapa Pak Aji, tetangga mereka yang tiba-tiba melintas di
depan rumah.
“Ini
lho Pak Aji, saya sedang mencari informasi seputar haid. Istri saya saat ini
sedang kesakitan,” ucap Pak Bay dengan setengah berbisik agar tidak sampai
terdengar orang lain.
“Oh
ya dipijat saja Pak, seperti yang biasa saya lakukan untuk istri saya,” usul
Pak Aji dengan suara yang tak kalah lirih.
“Itu
Pak, apa kira-kira tidak ada cara lain ya? Ini terus terang tangan saya pegal
Pak, karena kalau sudah dipijat bisa lama sekali,” ucap Pak Bay mencurahkan
hatinya.
“Hmm, saya pernah membaca ada beberapa
cara meredam rasa sakit atau kram perut ketika wanita sedang haid,” ujar Pak
Aji sambil mengingat-ingat.
“Pertama, banyak minum air putih, untuk
mengurangi rasa kram perut.”
“Kedua, minum air hangat, hindari yang
berkafein, tinggi gula atau berkarbonasi agar
tidak memperparah rasa nyeri.”
“Ketiga, kunyit. Ini baik karena
kandungan kurkumin didalamnya bisa mengatasi rasa nyeri. Namun juga tidak boleh
berlebih agar tidak menimbulkan mag dan sakit perut.
“Keempat, mengonsumsi makanan yang rendah
lemak dan kaya serat, seperti buah, sayur, kacang-kacangan dan biji-bijian,
contohnya alpukat, pisang, selai kacang, buncis. Sebisa mungkin untuk tidak
makan goreng-gorengan dulu.”
“Kelima, mengusap perut dengan air hangat,
bisa pakai handuk atau botol yang diisi air hangat. Atau mandi air panas juga
bisa.”
”Keenam, olahraga ringan, seperti jalan
kaki atau olahraga yang ringan lain yang fungsinya agar hormon endorfin
terbentuk nah ini bisa meredam nyeri dan memperbaiki mood.”
“Langkah
terakhir ya kalau memang sakit sekali, bisa menggunakan obat pereda nyeri semacam paracetamol atau di toko-toko banyak yang menjual obat pereda haid.
Tapi ini sedikit hati-hati ya Pak, kalau ragu bisa konsultasi dulu dengan
dokter,” jelas Pak Aji mengakhiri informasi yang pernah dia baca.
“Waduh,
saya terima kasih sekali sudah diberi info semacam ini. Kalau begitu saya mau
buat yang hangat-hangat dulu,” ucap Pak Bay cepat-cepat masuk ke rumah.
“Loh
Pak, ini sapu sama cikraknya tidak dibawa?” teriak Pak Aji.
“Oh
iya …” dengan cepat Pak Bay kembali untuk mengambil peralatannya yang
tertinggal di luar pagar.
----------------------------------------------------
“Pak,
ini kenapa minumannya banyak sekali. Ada teh, jahe, susu, trus kacang, pisang
apa mau ada tamu?” tanya Bu Bay ketika mendapati banyak gelas di meja tamu.
“Loh
ini semua buat Ibu. Biar nyeri perutnya berkurang,” jawab Pak Bay.
“Oh
ya ampuun Bapak ini baik sekali. Terima kasih ya Pak. Tapi ya Ibu enggak bisa
habisin ini semua. Bapak juga ikut makan ya,” ujar Bu Bay.
Pak
Bay mengangguk sekaligus lega karena melihat istrinya tidak uring-uringan lagi. Itu
artinya Pak Bay akan melewati hari ini dengan penuh kedamaian.
“Habis
ini Bapak tolong pijatin Ibu ya? kan tadi Bapak sudah janji mau pijat Ibu,”
rengek Bu Bay.
Oh tidaaaaak!!! Jiwa Pak Bay meronta
namun tak sanggup diucapkan.
----------------------------------------------------
Referensi
:
- https://health.kompas.com/read/2020/10/04/150200068/9-cara-menghilangkan-nyeri-haid-secara-alami-dan-dengan-bantuan-obat?page=all#page2
- https://www.alodokter.com/6-cara-mudah-ini-bisa-atasi-kram-perut-saat-haid-lho
Komentar
Posting Komentar