MENIKMATI HARI DI HOTEL NOVOTEL LOMBOK

            Waktu menunjukkan pukul 16.00 ketika mobil kami memasuki area Hotel Novotel Lombok.  Wah rasanya lelah sekali di jalan, apalagi suami saya yang menyetir berjam-jam (hehehe) padahal saya sih duduk sambil nyemil yang manis-manis (maafkan Ibu ya Pak Su).

            Ini kali kesekian saya ke Lombok, tapi baru kali pertama menginap di Hotel Novotel Lombok. Sebagai pasangan yang bisa dibilang separuh hidupnya traveller karena keadaan (hehehe) maka sebisa mungkin untuk mencicipi kehidupan dari hotel ke hotel (eits udah syaaah lhoh ya)

Dan berikut hasil jepretan ala Ibu yang begitu menikmati hari di Hotel Novotel Lombok.

Bougenville
Sumber : Dok. Pribadi
Habis taruh koper, tas ransel, tas makanan tumplek bleg dikamar saya enggak mau menyia-nyiakan waktu sore dengan tidur macam Pak Su yang langsung main peluk bantal (hehehe ya wajarlah ya karena capeek say nyetir tunggal).

Turun dari lantai 2 kamar, saya mendapati pemandangan yang seperti ini guys.

Matahari sore yang menerpa rimbunan bougenville ungu ditambah hembusan angin yang lirih, bau laut yang tercium dan deru ombak yang terdengar.

Jangan lupa bilang apa???? سُبْحَانَ اللَّهِ  Subhanallah.




Resort
Sumber : Dok. Pribadi
Saya berjalan tanpa arah saking bingungnya enggak ada pegangan hidup (enggak ada petunjuk arah maksudnya) jadi nekat aja ke kiri. 

Entah karena belum memasuki masa liburan atau memang seperti ini, vibes hotel ini benar-benar aman tenang dan super damai, makanya jadi bingung tanya siapa dan kemana saya musti jalan (hehehe) dan ternyata takdir saya untuk menemukan resort yang saya yakin seyakin-yakinnya biaya menginapnya jauuuh lebih mahal dari kamar yang saya tempati.



Suasana Depan  Resort
Sumber : Dok. Pribadi 
Karena tau diri jadi enggak mungkin kan ya saya masuk  ke resort dan jeprat-jepret, jadilah yang bisa difoto cuman tampak depan aja ya.


Pintu Depan Resort
Sumber : Dok. Pribadi

 
Impresi saya tentang hotel ini adalah hotel yang sangat tenang dan arsitertuknya adat modern. Bisa jadi inspirasi buat rumah, rumah orang hehehe.

  




Restaurant dan Bar
Sumber : Dok. Pribadi
Jalan setapak yang saya ikuti berujung buntu karena saya malah mendapati resort-resort tanpa jalan keluar dan suasananya malah makin hening. Daripada saya kenapa-kenapa (GR 😁) saya balik arah dan akhirnya mau tidak mau ke resepsionis tanya arah senja eh pantai.
"Lurruuuuuus saja Bu, nanti melewati restaurant kelihatan pantai" jawab Bu Res(epsionis)
"Saya enggak bakal nyasar kan?" 
"Aman Bu!"
Saya kadang suka insecure sama penangkapan instruksi seseorang ke saya. Alhamdulillaaaah saya di jalan yang benar dan ketemulah restaurant dan bar. 


Sunset Lounge
Sumber : Dok. Pribadi




Kursi Pantai
Sumber : Dok. Pribadi

Pemandangan senja
Sumber: Dok. Pribadi
 Sunset Lounge, semakin benar.













Sentuhan tosca dan pendar matahari, cantiknyaaaa.



 


    

Wooo... Ibu berada di jalan yang benar Pak (hehehe). Akhirnya saya tepat waktu melihat apa yang saya mau.

MasyaAllah, Subhanallah.

Waktu  dan tempat seperti ini sangat amat tepat untuk saya merenung.

Merenung apa?? merenungi nasib makan malam saya nanti 😆



Pesona pantai bagi pemuja tempat indah memang tidak bisa saya lewatkan. Pasir, angin, ombak bahkan orang-orang yang berjalan di tepi pantai bagai momen yang harus terekam untuk saya rasakan kembali bagaimana saya merasa damai. Merenungi, mensyukuri apa yang terjadi bahkan saya berusaha tidak memikirkan masa depan dan hanya merasa ingin disini-kini menikmati hari. 
Eh, suami saya masih tidur? lah yang lain pada pasangan, kok saya di tepi pantai sendiri?
Kring, kring (saya bingung menggambarkan nada dering telepon genggam saya hehehe)

"Ibu dimana?"
"Lihat senja di pantai"
"Ya sudah Bapak kesana"

Loh enggak sampai 5 menit si Bapak udah datang hehehe ternyata yang jalannya muter-muter memang saya. Akhirnya saya selayaknya pasangan muda lainnya (sok muda nih) bisa menyusuri pantai berdua bahkan melihat apa yang ada diluar batasan hotel, karena batas luar untuk non customer hotel alias untuk umum.

Patung Putri Mandalika
Sumber : Dok. Pribadi
Tau kisah Putri Mandalika? Please googling entah itu legenda atau sejarah tapi bagi saya ceritanya so sad

Untung saya bukan putri (putri orangtua saya sih) dan diperebutkan banyak lelaki memiliki konsekuensi.

Cukuplah satu lelaki, ya Pak Su (jangan sampai Pak Su baca nih)

 


Sirkuit Mandalika
Sumber : Dok. Pribadi
Dan maskot baru daripada daerah ini selain The Princess of Mandalika adalaaaaaah....

Untuk mencapai gambar ini saya harus naik bukit tapi saya tidak bisa dapat foto yang bagus terkait bukit, mungkin karena takut sama anjing di atas jadi karena asal jeprat-jepret jadilah tak jadi.

Ya inilah Sirkuit Mandalika teman-teman, dari atas bukit.
Kalau kaya gini kok ya gak ada balapan to yaaaa.. 

 


Dan demikianlah foto-foto yang saya abadikan sebagai momen saya pernah berkunjung ke Hotel Novotel Lombok. 
Review dan kesimpulan singkat dari saya yang bermalam satu hari saja adalah :
  • Tempat : Tenang dan desain arsiteknya menarik, tapi sudah warn di awal bahwa sandal hotel disediakan by request ya, jadi saya yang biasanya asal bawa pulang jadi sungkan deh mintanya.
  • Kamar : Cukup nyaman dengan jendela lebar sehingga bisa melihat panorama luar dengan apik
  • Makanan : Menu makan malam kami adalah pizza dan rasanya enak. Menu sarapan cukup variatif dan rasanya juga cukup oke.
  • Pelayanan : Oke banget ditambah saya ceroboh jadi pasca checkout  ada yang ketinggalan padahal kami sudah agak jauh hahahaha. Syukurlah bisa ditangani dengan baik.
Overall : RECOMENDED

Sekian dari saya.

Liburan lagi kemana ya??

Colek Pak Su...






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Let’s Read Berpetualang Menyelami Dunia Literasi Anak

Welcome Sakura 2021, Yangming Park Taiwan

Pak Bay dan Bahaya Rayuan Si Manis