Serba Serbi Penyakit Asma
Senin pagi saya mendapati pesan
dari WhatsApp yang mengabarkan bahwa
anak dari salah satu teman baik saya dilarikan ke Rumah sakit karena terkena
serangan Asma. Saya terkejut karena anak dari teman saya itu masih berusia 5
tahun yang menurut pandangan saya adalah usia yang sangat muda untuk terkena
penyakit asma. Pandangan ini terbentuk karena di lingkungan saya penyakit asma
sering terjadi pada orang orang yang sudah lanjut usia. Jadi apa sebenarnya
penyakit Asma itu? bagaimanakah gejala serta tindakan pencegahan dan
pengobatannya?
Apa itu Asma?
Asma adalah
jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai
dengan peradangan serta penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau
kesulitan bernapas.
Jenis
penyakit ini bisa menyerang disegala usia tergantung dari kondisi yang dapat
memicu terjadinya reaksi pada saluran bronkus
hingga mengakibatkan penderita kesusahan untuk bernapas.
Adapun
penyakit Asma ini terdiri dari 2 (dua) macam :
- Asma Ekstrinstik atau Asmatopik yaitu jenis asma yang timbul karena alergen seperti debu, serbuk sari, ketombe, binatang dan makanan.
- Asma Intrinsik adalah asma yang timbul karena adanya faktor udara dingin, olahraga, infeksi emosional dan menghirup bahan iritan yang menimbulkan reaksi bronkus.
Bagaimanakah tanda
tanda Asma?
Gejala asma yang ditimbulkan adalah :
-
Bersin terus menerus
-
Berbunyi sewaktu bernapas (mengi)
-
Napas berat
-
Batuk-batuk
-
Dada terasa sesak
-
Cemas
-
Tekanan darah naik
Gejala asma
yang memburuk secara signifikan atau yang disebut serangan asma, biasanya
ditandai dengan :
- Inhaler pereda tidak ampuh untuk mengatasi gejala
- Gejala batuk, mengi dan sesak yang semakin parah
- Sulit bicara, makan dan tidur akibat sulit bernapas
- Bibir dan jari-jari terlihat biru
- Denyut jantung meningkat
- Pusing, lelah dan mengantuk
- Adanya penurunan arus puncak ekspirasi
Apa saja yang dapat memicu asma?
Beragam
kondisi dapat menyebabkan tubuh seseorang menjadi rentan untuk terkena gejala
asma.
Berikut ini
faktor pemicu asma, yaitu :
·
Infeksi paru-paru dan saluran napas
·
Alergen (seperti terhadap bulu hewan, debu atau
serbuk bunga)
·
Paparan zat di udara, misal asap rokok dan
polusi udara
·
Faktor cuaca, seperti cuaca dingin, cuaca
berangin, cuaca lembab, cuaca panas yang didukung dengan kualitas yang buruk
·
Kondisi ruangan yang lembab, berjamur atau
berdebu
·
Kondisi emosi yang berlebihan, seperti stress,
marah berlebih, depresi bahkan tertawa yang terbahak bahak
·
Aktivitas fisik yang berlebihan, misal melakukan
olahraga yang berlebihan
·
Obat-obatan
·
Alergi makanan
·
Makanan atau minuman yang mengandung zat sulfit
atau zat yang terkadang digunakan sebagai zat pengawet misal pada selai, minuman
kemasan, bir, makanan siap saji
·
Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) atau
penyakit dimana asam lambung kembali naik kekerongkongan sehingga mengiritasi
saluran cerna bagian atas
Adapun faktor yang meningkatkan resiko Asma, diantaranya :
·
Faktor genetik keluarga
·
Lahir dengan berat badan dibawah normal yaitu
kurang dari 2 (dua) kilogram
·
Kelahiran prematur terutama jika membutuhkan
ventilator
·
Terpapar asap rokok saat masih kecil
Bagaimana cara mengetahui
seseorang terkena Asma?
Diagnosis dilakukan melalui serangkaian tes yang akan dilakukan oleh
dokter. Biasanya seputar gejala yang dirasakan, riwayat keluarga, pemeriksaan
fisik dan tes laboratorium.
Contoh tes yang akan dilakukan dokter adalah :
·
Tes untuk melihat adanya peradanagn pada saluran
napas
·
Tes responsivitas saluran napas (uji provokaksi
bronkus)
·
Pemeriksaan status alergi
·
CT Scan
·
Pemeriksaan rontgen
Apakah asma dapat diobati atau
disembuhkan?
Asma adalah penyakit kronis disebabkan faktor stimulant yang tidak
disingkirkan atau penyakit bawaan lemah paru.
Komplikasi terjadi karena ada udara dalam rongga pleura, emfisema
(melebarnya gelembung paru), atelekstatis (keadaan paru yang tidak berkembang),
status asmatis meningkat harus ditangani secara darurat.
Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala dan mencegah
timbulnya kembali serangan.
a)
Pengobatan dengan pengawasan dokter
Penggunaan alat ataupun obat yang diresepkan oleh dokter
seperti pemakaian inhaler, steroid oral, tablet theophylline, tablet
leukotriere receptor antagonist, dan ipratropium.
b)
Pengobatan Somatik
Adalah pengobatan yang bersifat pelengkap seperti : latihan pernapasan, olahraga jalan cepet ringan atau berenang,
pijat, penggunaan obat herbal, akupuntur, homeopati, terapi suplemen oral,
hypnosis, terapi ionisasi dan chiropractic.
c)
Hidroterapi untuk asma akut yaitu dengan
menghisap uap air panas ditambah irisan bawang outih atau minyak atsiri lain
(minyak kayu putih, adas dll).
Pencegahan
Melakukan pencegahan adalah lebih baik dari pada pengobatan. Adapun
langkah langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah datangnya penyakit ini
adalah dengan menghindari makanan dan minuman pemicu asma.
Makanan dan minuman yang harus dihindari :
·
Makanan yang dimurnikan, gula dan permen
·
Makanan dingin
·
Makanan pemicu, diantarnya : coklat, gandum,
keju, pisang, kacang, salad, zat warna dan pengawet makanan.
·
Rokok dan minuman keras.
Terapi makanan
Ø
Jika terasa sesak segera minum campuran air,
madu dan jeruk nipis
Ø
Konsumsi jus jambu, asam dan belimbing wuluh
Ø
Sayuran pencegah batuk : brokoli, labu putih
panjang, terong, daun kelor, bayam, papaya muda, ubi, sayuran hijau, seledri
dan wortel
Ø
Buah pencegah batuk : jeruk, papaya, nanas dan
tomat
Ø
Bumbu pencegah asma : asam, belimbing wuluh,
bawang putih, serai, jahe, kunir, kencur, pala dan cengkih
Ø
Makanan kaya omega 3 dan omega 6 diantaranya
ikan dan kerokot.
Demikian ulasan seputar penyakit asma serta tindakan pengobatan dan
pencegahannya. Semoga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
·
Azis, Sriana. 2009. Penyembuhan Penyakit Batuk,
Flu, Asma dan Bronkhitis. Sarana Pustaka Prima.
·
https://www.alodokter.com/asma
Komentar
Posting Komentar